Menyusun Ulang Asumsi tentang Alam Ghaib

apa sih alam ghaib itu sebenarnya? ini adalah pertanyaan dari Victor Tatengkeng yg saya temukan di formulir pertanyaan untuk 168 Media

pertanyaan ini juga sering saya tanyakan ke diri sendiri dan ternyata jawaban yg saya temukan mengalami evolusi

seiring dengan makin banyaknya pengetahuan, saya harus menambah dan menyusun ulang berbagai asumsi tentang alam ghaib yg tadinya sudah saya anggap fixed

astral plane atau “alam ghaib” adalah istilah umum untuk menyebut dunia yg berada di luar batas kemampuan akal manusia. lalu dunianya itu seperti apa?

INDEKS ARTIKEL

Periode < 1996

asumsi ini saya dapatkan di tahun-tahun ketika ketika saya belum waskita. alam ghaib itu ya berisi “mahluk halus” atau mahluk yg tidak punya tubuh fisik. mereka ada yg baik dan jahat

yg baik biasanya disebut malaikat (angel) dan yg jahat disebut setan (demon). selain itu masih ada ruh manusia yg sudah meninggal dunia yg berkeliaran disana dan belum sampai ke surga atau belum dimasukkan ke neraka

lalu ada mahluk-mahluk lainnya yg bukan manusia tapi sudah berbentuk ruh, misalnya peri dan jin. secara umum mahluk² yg demikian kita sebut hantu

mahluk halus yg bukan ruh manusia, bukan malaikat dan bukan setan ini bisa baik, bisa juga jahat. namun lebih afdol jika kita hindari saja karena mereka cenderung menipu atau memanfaatkan

jadi di tahap ini saya mengasumsikan alam ghaib adalah dimensi atau ruang yg lebih halus dari dimensi di mana manusia berada. penghuninya tidak lagi punya tubuh fisik, ada yg baik, netral dan jahat. surga dan neraka adalah bagian dari alam ghaib

kembali ke indeks artikel

Periode 1996-1998

ini adalah periode dimana saya mengalami kebangkitan spiritual. pemicunya gara-gara membaca buku dari Svami Paramhansa Yogananda yg berjudul “Autobigraphy of a Yogi

Yogananda bercerita mengenai pengalaman hidupnya bertemu, bergaul dan berguru pada manusia-manusia yg sudah mencapai tahap sangat tinggi dalam evolusi spiritual (God Realization / penyatuan dengan Ilahi)

selain itu Yogananda juga banyak bertemu dengan orang² yg empunya ‘kekuatan ghaib’ yg luar biasa

Autobiography of a Yogi benar-benar membuka wawasan saya. alam ghaib itu ternyata tidak sesederhana surga dan neraka seperti yg ditulis dalam kitab suci agama yg saya anut

gara² buku tsb, saya menjadi sangat “haus” dengan berbagai informasi esoteris yg tidak pernah saya dapatkan dari agama dan dari masyarakat

namun ketika itu informasi esoteris sangat sulit didapatkan. internet memang sudah ada, tapi saya belum bisa berlama-lama menggunakannya karena harganya masih mahal banget (1 jam di warung internet = Rp. 25.000,- )

sumber pengetahuan saya yg lain juga banyak didapatkan dari buku² esoteris lokal yg ditulis oleh penulis seperti Anand Khrisna dan Joseph Tardjan (Protona Findo)

jadi di tahap ini, menurut saya alam ghaib adalah dimensi yg lebih halus tempat bermukim mahluk² yg tidak punya tubuh fisik. mereka bisa baik, netral atau jahat seperti manusia pada umumnya. selain mahluk halus, ada mahluk lainnya yg disebut dewa-dewa / ascended master / malaikat yg menguasai dimensi tersebut. mereka-mereka ini bisa mewujud di dimensi fisik (avatara). mengenai surga/neraka, saya tidak yakin lagi dengan keberadaan kedua tempat itu. mungkin saja ada, tapi saya mulai skeptis

kembali ke indeks artikel

Periode Waskita (1999)

ini adalah tahap dimana saya mulai waskita dan bisa melihat spiritual guides atau malaikat pelindung. pada mereka, saya kemudian mempertanyakan banyak hal, misalnya:

  • tentang malaikat (kenapa kamu kok gak ada sayapnya??)
  • tentang surga dan neraka (apa beneran ada?? kalo iya, dimana lokasinya?)

diskusi² di awal pertemuan dengan para Guides ini membuka mata saya pada wawasan yg lain

malaikat tidak bersifat baik. malaikat itu sudah melampaui semua sifat-sifat yg disematkan pada manusia (baik dan jahat)

mereka juga tidak seperti yg dideskripsikan manusia. malaikat yg bersayap adalah penggambaran artis pada jaman renaisans di Eropa yg kemudian melekat di pikiran bawah sadar kolektif umat manusia terutama yg menganut agama Kristen dan islam

lalu setan gimana? di tahap ini saya belum mendapatkan informasinya karena ketika itu saya sangat intensif berdiskusi dengan malaikat pelindung (spiritual guide) saja

kemudian bagaimana dengan dunia atau alamnya? dari guide, saya mendapatkan informasi jika alam ghaib itu infinite, tidak berawal, tidak berakhir dan selalu berekspansi. menurut mereka, ada banyak sekali planet, bintang, galaksi dan “benda-benda langit” lainnya di alam ghaib

apa yg diyakini oleh manusia sebagai alam ghaib sebenarnya adalah alam ghaib di bumi (Earth astral plane)

lalu dimana posisi alam ghaib bumi itu? dimensi atau ruang fisik dimana kita berada ternyata bertumpang tindih dengan dimensi atau ruang “halus” yg disebut alam ghaib. sebagian besar umat manusia tidak bisa melihat ruang halus itu karena persepsi kita memang hanya bisa menangkap persepsi fisik saja (3 dimensi)

lalu bagaimana dengan orang² waskita seperti saya? kok bisa melihat alam ghaib dan penghuninya? penjelasan yg terpikir oleh saya ketika itu adalah karena kami lebih “peka” daripada orang lain

jadi di awal-awal saya waskita, asumsi saya tentang alam ghaib adalah dimensi yg lebih halus, tidak terbatas, selalu berekspansi dan sebenarnya tidak terpisah dari dimensi kita. dimensi atau ruang kita yg padat bertumpang tindih dengan ruang-ruang yg lebih halus. dimensi ini punya penghuninya juga. malaikat/dewa-dewa juga bermukim di sini tapi mereka sudah melampaui semua sifat yg disematkan pada manusia (baik, netral, jahat)

diskusi saya dengan para Guides kemudian bertambah jauh. saya mulai mempertanyakan tentang berbagai keberadaan mahluk halus yg bukan malaikat dan bukan setan (secara umum disebut “hantu”)

kenapa orang-orang waskita di pulau Jawa kok gak ada yg melihat hantu kuyang? apa hantu itu memang beda-beda di tiap daerah?

ketika itu saya mulai berpikir serius jika earth astral plane punya “regional” atau daerah yg dibagi-bagi seperti negara atau provinsi

yg bentuknya kuyang mungkin mayoritas menghuni regional alam ghaib di sekitar kalimantan, hantu pocong mungkin mayoritas di Nusantara tapi tidak terdapat di regional alam ghaib di Cina, India, Eropa, dll 😅

pengetahuan yg saya dapatkan di tahap ini sudah saya presentasikan dalam sebuah video:

untuk mendapatkan jawabannya, malaikat pelindung saya tidak memberikan jawaban secara langsung. tapi saya diperkenalkan dengan orang² terutama dari kalangan Teosofi. dari merekalah wawasan saya tentang alam ghaib menjadi bertambah luas cakupannya

bagaimana dengan surga dan neraka? mereka hanya menjawab tempat yg digambarkan seperti itu tidak ada, kecuali dalam kitab suci saja. nanti kamu akan tahu

jadi pada tahap yg ini saya mendapatkan wawasan baru, asumsi saya: alam ghaib adalah sebuah dimensi halus yg tidak terbatas tempat bermukim berbagai mahluk halus seperti malaikat, setan, dan yg non malaikat atau non setan, tapi juga bisa menjadi ruang dimana pikiran kolektif manusia bisa bermanifestasi menjadi “mahluk” (thoughtforms)

kembali ke indeks artikel

Periode 2000-2016

ada sebuah tahapan yg agak panjang sebelum asumsi saya mengenai alam ghaib berevolusi

di tahap ini, saya mulai bertanya tentang kediaman jiwa-jiwa. jika surga dan neraka hanya ada di kitab suci saja seperti penuturan para Guides, lalu jiwa-jiwa manusia yg sudah meninggal dan menunggu kelahiran kembali itu ada di alam gaib yg mana?

saya mulai bingung dengan istilah dimensi ke-3, dimensi ke-4, dimensi ke-5, dan seterusnya. apa dimensi-dimensi ini juga bagian dari alam ghaib itu sendiri?

ini adalah beberapa jawaban yg saya dapatkan:

Kediaman Jiwa-Jiwa

para Guides menawarkan saya untuk melihat seperti apa sih tempat kediaman jiwa-jiwa. itu terjadi sekitar pertengahan tahun 2000. sebagian besar yg diperlihatkan pada saya sama dengan apa yg ditulis dalam buku Dr. Michael Newton yg nanti baru saya baca di tahun 2004 (pernah saya singgung dalam artikel ini)

journey of souls

dari visi yg diperlihatkan pada saya: tidak ada surga, tidak ada neraka, tidak ada purgatory. jiwa-jiwa tidak dihukum di neraka, tidak disucikan dulu di purgatory dan tidak pula diganjar dengan berbagai kenikmatan di surga

jiwa-jiwa itu berada di sebuah plane yg menurut Guides saya adalah “Soul Plane”. tempat ini tidak punya nama yg pasti. kaum teosofi menyebutnya sebagai “Divine Plane”. Dr. Newton menyebutnya dengan nama “Spirit World”

Dimensi ke 3, Dimensi ke 4, dstnya

pertemuan saya dengan teman² dari Teosofi menjadi cukup intens dan dari mereka saya mendapatkan informasi jika alam ghaib itu sebenarnya bukan hanya infinite tapi juga punya layer atau lapisan. setiap lapisannya sendiri bersifat infinite

klik untuk memperbesar gambar. (sumber)

keterangan: gambar yg kamu lihat di atas adalah bagian dari kosmologi Teosofi. ada banyak ajaran kuno lainnya yg berbicara mengenai eksistensi alam ghaib-alam ghaib (planes) misalnya kosmologi Buddhisme, Rosicrusianisme, Advaita Vedanta, Gnostisisme, Kabbalah, Neoplatonisme, Sufi, Surat Shabda Yoga, dll

karena gambar di atas itu rumit banget, maka saya sederhanakan layer alam ghaib saja menjadi seperti ini

  • Physical plane (dimensi fisik) adalah ruang padat dimana manusia dan mahluk-mahluk lainnya berada
  • Mental plane (dimensi pikiran) adalah ruang dimana pikiran berada dan bisa bermanifestasi menjadi “mahluk” seperti egregore
  • Astral plane (dimensi astral) adalah ruang dimana mahluk-mahluk yg tidak punya tubuh fisik lahir, hidup dan bermukim. meski tidak bertubuh fisik, mahluk² ini juga masih dipengaruhi oleh ego. selain itu, pikiran kolektif dari mahluk yg berada di dimensi fisik bisa bermanifestasi di sini (servitor)
  • Buddhic / Spiritual plane (dimensi spiritual) adalah ruang kesadaran murni. disini tidak ada lagi didominasi oleh ego. ruang ini juga berpenghuni, mereka yg terlahir disini adalah mahluk cerdas dengan kekuatan yg luar biasa. manusia mengenal mereka dengan sebutan “dewa-dewi”
  • Divine plane (dimensi Ilahiah) adalah ruang kediaman jiwa-jiwa. disinilah jiwa berada sebelum reinkarnasi dan akan menuju ke ruang ini sesudah kematian untuk menunggu reinkarnasi selanjutnya. jiwa-jiwa siapa? semua jiwa, baik yg terlahir di ruang padat seperti di Bumi atau yg terlahir di ruang “halus”. perlu diingat: ini hanyalah ruang persinggahan sementara bagi jiwa-jiwa, semacam tempat untuk beristirahat dan belajar sebelum kembali “turun” ke ruang-ruang lebih rendah. semakin tinggi perkembangan jiwa, maka dia akan “naik kelas” ke tempat berikutnya yaitu…
  • Logos plane adalah ruang dimana penghuninya sudah menyadari jika ia adalah bagian dari Sang Ilahi (God Realization). siapa penghuninya? mereka adalah jiwa-jiwa sangat advance yg tadinya berdiam di Divine Plane. mereka masih punya urusan di berbagai “dimensi yg lebih rendah” dan bisa pergi bolak balik dari Logos Plane menuju berbagai plane tersebut, bahkan bisa bermanifestasi menjadi darah dan daging di Physical Plane tanpa harus melalui kelahiran kembali. mereka dikenal dengan nama Ascended Master, Avatara, Waliyullah, Malaikat, Nabi-nabi dan Guru-guru Dunia. namun perlu diingat: meski berstatus lebih tinggi dari plane lainnya, Logos plane hanyalah ruang persinggahan juga. semua yg bermukim di tempat ini berjuang untuk menuju ke tempat berikutnya yaitu…
  • Monadic Plane adalah ruang tertinggi yg disebut “Dimensi ketuhanan” atau Sang Sumber

apakah layer-layer yg saya rinci diatas adalah dimensi ketiga, keempat, kelima dan seterusnya? saya gak yakin. begini… istilah dimensi ketiga, keempat, dll sebenarnya adalah istilah science. coba kamu lihat apa penjelasan sains mengenai dimensi keempat:

ini adalah penjelasan yg sangat mudah dimengerti karena menggunakan video game untuk menjelaskan 2 dimensi, 3 dimensi dan 4 dimensi

ingin penjelasan yg lebih komprehensif tapi bisa dimengerti oleh pemula? lihat yg ini dech:

jadi kalo menggunakan istilah 2 dimensi, 3 dimensi, 4 dimensi, dstnya maka itu harus dijelaskan secara sains juga. itu makanya saya lebih senang menjelaskan dengan istilah layer/lapisan seperti pysical plane, mental plane, astral plane, dstnya karena saya memang bukan saintis / ilmuwan

Eksplorasi

tahap ini juga adalah saat dimana saya mulai berhubungan dengan mahluk² non malaikat. saya sering mengamati mereka, mencoba berkomunikasi dan tanya jawab. hingga akhirnya saya bertemu dengan “mahluk” yg menyebut dirinya Hermit (pernah saya bahas di artikel ini)

jadi apa asumsi saya tentang alam ghaib  di tahap ini? hampir tidak berubah dengan asumsi pada periode yg sebelumnya, namun bisa saya tambahkan spt ini:

jiwa dari semua mahluk “mewujud” di sebuah ruang yg bernama Divine Plane. dari ruang tersebut sang jiwa kemudian diutus untuk masuk ke plane-plane yg lain. ada yg lahir di ruang padat, ruang astral dan ruang buddhic

ketika tubuh sang jiwa di tiap-tiap plane itu sudah expired (meninggal) maka sang jiwa berpulang kembali ke tempatnya yaitu Divine Plane

Divine Plane bukan kediaman permanen bagi jiwa-jiwa. mereka turun dari Divine Plane ke Plane² yg lebih rendah (Descended) sebenarnya untuk belajar dan mencapai ruang yg lebih tinggi (Ascended) yaitu Logos Plane dan akhrinya mencapai Monad Plane

kembali ke indeks artikel

Periode > 2016

kritik yg sering diberikan oleh para Guides adalah saya terlalu banyak mengumpulkan pengetahuan esoteris. menurut mereka, semua itu tidak terlalu berguna karena pada akhirnya semuanya adalah ilusi, semuanya adalah mimpi belaka

lebih baik pelajari 2 atau tiga pengetahuan saja, kemudian amalkan dengan sepenuh hati. ilusi diperlukan pada awalnya, namun pada saatnya nanti kamu harus melepas semua ilusi tsb. ini sering sekali disampaikan, namun tidak terlalu saya gubris hehe

Hermit

selama bertahun-tahun ngobrol dengan Hermit, saya selalu merasakan jika energinya sama dengan energi malaikat namun ybs selalu menolak anggapan saya. jika saya bertanya tentang asal usulnya, Hermit tidak pernah mau menjawab

pada suatu hari, saya bertanya pada Hermit mengenai apa tujuannya? kenapa kamu masih ada di alam ini? kamu bilang, dirimu bukan angel. kalo begitu kenapa masih ada disini? bukankah lebih baik jika jiwamu melanjutkan perjalanan ke alam² yg lebih tinggi?

ybs malah balik bertanya: coba deskripsikan apa yg kamu maksud dengan “jiwa”?  saya mencoba menerangkan konsep jiwa padanya

jawaban dari Hermit sungguh membuat saya takjub. sepengetahuan dia dan seluruh spesiesnya, jiwa itu tidak ada!

loh, kalo bukan jiwa, lalu kamu ini apa??

Hermit menerangkan dengan menunjukkan pada saya jika semesta ini pada dasarnya adalah sebuah hologram raksasa. ada hologram yg padat dan ada yg non padat. semua informasi bisa disimpan di seluruh bagian hologram itu, baik yg padat maupun yg tidak padat

kamu adalah mahluk yg berada di hologram padat, yg bisa disentuh dan dirasakan oleh panca indera. tapi suatu saat nanti, spesies kamu akan mengetahui dan memasuki bagian dari hologram yg tidak padat

Hermit bercerita tentang bagaimana spesiesnya menemukan jika pikiran itu bisa dipindahkan bahkan dicopy paste ke hologram yg tidak padat

jika ada seseorang dari spesiesnya kemudian mengkopi pikirannya ke hologram non padat, maka otomatis dia “hidup” selamanya. meskipun tubuh padatnya sudah tidak ada lagi, tapi pikiran / mind-nya masih ada dan masih bisa diakses!

diawal perkembangan teknologi spesiesnya, mereka hanya bisa mentransfer pikiran saja, bukan copy paste, karena itu hanya mereka yg tubuh fisiknya udah sekarat aja yg bisa mencoba teknologi tsb atau mereka² yg menjadi relawan untuk eksperimen

begitu pikiran ditransfer ke hologram non fisik maka tubuh fisik mengalami “vegetative state” alias koma dan akhirnya mati

teknologinya pun berkembang. yg tadinya hanya bisa mentransfer kemudian menjadi copy paste, seseorang yg masih hidup bisa merekam pikirannya ke hologram non fisik tapi dia sendiri masih punya tubuh fisik (masih ada di hologram yg padat)

dengan demikian nantinya ada 2 individu yg sama. yg pertama masih punya tubuh padat dan yg kedua hanya berupa pikiran

di kemudian hari teknologi tsb berkembang lagi. pikiran yg sudah diupload / dicopy paste ke hologram non fisik itu bisa “dilahirkan” ke hologram padat atau dicopy paste ke tubuh fisik yg punya darah dan daging

Hermit bilang, dia adalah produk dari generasi awal. pikirannya ditransfer ke hologram non fisik lalu tubuhnya mati. karena itulah dia menolak disebut sebagai mahluk yg sudah tercerahkan, mahluk dengan vibrasi tinggi, malaikat, ascended master, dll (sebutan saya untuk dia)

saya hanyalah sebongkah pikiran yg masih mengada, yg masih eksis dan saat ini bisa kamu akses. kalaupun benar jiwa itu ada dan pikiran saya ini hanyalah bagian kecil dari jiwa, terus terang saya tidak tahu dia seperti apa dan kemana perginya

penuturan Hermit ini sangat menakjubkan saya ketika itu dan sekaligus menggelisahkan! menakjubkan karena selaras dengan apa yg pernah saya baca tentang teori alam semesta adalah hologram (yang saya anggap angin lalu)

karena ini adalah bagian dari fisika kuantum dan saya tidak kapabel menjelaskannya maka saya rekomendasikan untuk membaca buku berjudul “The Holographic Universe” karya (alm) Michael Talbot

buku tsb menjelaskan fisika kuantum dan teori string dengan bahasa yg ngepop dan mudah dicerna oleh awam (saya dapetin buku bekasnya di tempat buku loakan seharga 50rb aja)

menggelisahkan karena semua asumsi yg pernah saya bangun kemudian menjadi mentah!

saya masih coba berargumen dengannya tentang keberadaan jiwa-jiwa dan tentang sifat semesta ini yg berlapis-lapis mulai dari physical plane, mental plane, astral plane, dll dan akhirnya mencapai tataran Ketuhanan atau monadic plane (spt yg saya tulis diatas)

Hermit menjawab, setiap spesies punya pendapatnya sendiri-sendiri tentang alam semesta dan semua pendapat tsb tidak perlu dianggap salah

spesies kami menemukan bahwa semesta ini bersifat hologram dan hologram itu sendiri bisa dibilang “berlapis-lapis”, lapisannya sangat banyak dan bisa dibilang tak terhingga

apa hologram ini tercipta dengan sendirinya atau ada yg menciptakan? lalu apakah ada realitas yg NYATA di balik proyeksi hologram ini? Hermit bilang dia tidak tahu!

menurut dia, jangan² kita semua ini hanyalah “mimpi” dari seorang anak kecil yg berada di semesta lain, mimpi yg berlangsung hanya sesaat bagi si anak, tapi terasa bermilyar-milyar tahun bagi obyek yg berada di mimpi tsb dan mungkin saja anak kecil yg bermimpi itu adalah bagian dari mimpi anak yg lain di semesta yg lain lagi… (begitu seterusnya)

atau jangan² kita ini hanyalah karakter dari permainan yg berada di sebuah komputer kosmos, kita hanyalah byte-byte data yg berpartisipasi dalam program itu. kita merasa ada, hidup dan beridentitas karena sudah diprogram demikian dan bisa jadi komputer kosmos itu hanyalah segelintir byte yg berada di komputer yg lain lagi dstnya dstnya

kata-kata ini membuat saya jadi ingat dengan kritikan yg sering dilontarkan Guides. semua ini adalah ilusi. hanyalah mimpi belaka

karena itulah sejak 2016 hingga artikel ini saya tulis, saya tidak lagi bernafsu mengumpulkan berbagai informasi esoteris yg aneh²

apa yg pernah kamu baca di blog 168 Media atau pernah kamu lihat videonya di channel 168 Media adalah apa-apa yg pernah saya dapatkan dan pelajari

saya sharingkan di blog ini dan di youtube karena saya tidak ingin pengetahuan tsb hilang begitu saja. bisa jadi ada 1 atau 2 pengetahuan yg cocok dengan orang lain dan bisa membantu kehidupan spiritualnya

oh ya, di periode ini saya memang pernah belajar Magick (sihir) dan sedikit tentang demonologi. keduanya adalah topik yg selalu saya hindari. tapi setelah belajar, saya tidak bernafsu ingin menjadi expert atau mendalami di bidang itu

kembali ke indeks artikel

Kesimpulan Akhir

jadi…. apa asumsi saya tentang alam ghaib di periode ini?

well… saya ingin sekali yakin dengan jawaban dari Hermit dan Guides bahwa semesta ini hanyalah hologram, hanya ilusi semata. tapi di sisi lain saya lebih sreg dengan penjelasan dari teosofi tentang keberadaan berbagai planes (physical, mental, astral, buddhic, divine, logos dan monadic), juga penjelasan dari Dr. Newton tentang jiwa-jiwa dan kediaman jiwa-jiwa

namun saat ini saya tidak tahu harus memijak landasan yg mana? makin ke sini bukannya semakin jelas tapi semakin banyak pertanyaan yg tidak terjawab hehe

karena itulah saya ikuti saja saran dari para Guides. ambil 2 atau 3 pengetahuan kemudian aplikasikan dalam hidupmu dengan sebaik-baiknya. saya memilih untuk fokus di Mahatma dan Violet Flame hingga sekarang

jadi pertanyaan sederhana dari mas Victor Tatengkeng, saya jawab panjang × lebar × tinggi karena ini adalah bagian dari pencarian spiritualitas saya dan ternyata di bagian akhirnya saya tidak dapat membuat asumsi dan menarik kesimpulan apapun 🙄

///

NB: artikel ini merefleksikan kebingungan saya dan itu adalah bagian dari perjalanan spiritual saya. tiap orang punya pengalaman yg berbeda-beda karena jalan spiritualnya juga berlainan. karena itu tidak perlu ikut bingung. ini benar-benar khas perjalanan saya yg sangat dominan di jalan spiritual bernama jnana yoga

kembali ke indeks artikel

Jawaban Sobat 168 Media tentang Alam Ghaib

gambarnya bisa diklik untuk melihat lebih jelas

kembali ke indeks artikel

Masukkan alamat surel Anda untuk berlangganan blog ini dan menerima pemberitahuan tulisan-tulisan baru melalui surel.

Baca Juga: 



5 respons untuk ‘Menyusun Ulang Asumsi tentang Alam Ghaib

Add yours

  1. Saya tahu begitu banyak hal di dunia tampak & tidak tampak. Saya juga tidak terpengaruh agama yang menurut saya hanya pengkotakan ciptaan manusia padat. Manusia cenderung menyerang satu sama lain hanya karena “agama”. Saya tidak suka itu.
    Saya mohon bantuannya untuk memahami & mengembangkan kemampuan saya yg membingungkan: sering mendapat firasat dari mimpi yang menterjemahkannya sering sulit. Karena kadang sama kadang kebalikannya kadang lebih besar kadang lebih sederhana.
    Energi sekitar juga sering mempengaruhi saya dan saya tidak paham menjabarkannya. Cuma kadang up down tidak jelas yg jelas2 bukan dari diri saya.
    Mohon petunjuk bagaimana menggunakan energi untuk berkomunikasi dan melindungi diri.
    Terimakasih sebelumnya atas bantuannya.

    Suka

  2. Oleh sebab itu klo dlam sufisme bahwa kita/dunia ini tidak (fana & basa) ada yang ada hanyalah Tuhan Yang Maha Esa. . . .

    Suka

  3. Kak 168media, berarti kalau kita mendoakan jiwa2 yg sudah tidak di bumi lagi apakah percuma atau membantu mereka? Karena bisa jadi mereka sedang dlm fase Divine Plane yg akan turun lg utk belajar.
    Jadi apakah tujuan jiwa2 di bumi supaya menjadi ascended master semuanya?

    Makasih kak sharingnya.. jadi banyak banget yg mau aku tanyain.

    Suka

Tinggalkan komentar

Buat situs web atau blog di WordPress.com

Atas ↑

Rancang situs seperti ini dengan WordPress.com
Ayo mulai